Warga Neglasari Pertanyakan Kebijakan Kepsek SMPN 16 Kota Bandung

Foto: tangkapan layar google map

Author: Muhamad Basuki

BANDUNG, PRIANGANPOS.COM - Warga Neglasari keluhkan nasib anak mereka yang tidak lolos dalam pendaftaran ke SMP Negeri 16 Kota Bandung. 

Padahal lokasi sekolah tersebut berada di Jalan PHH. Mustofa No.53. Dan itu sama dengan domisili mereka yakni di Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. 

Beberapa waktu lalu, tepatnya Selasa, 2 Juli 2024, 11 orang tua siswa mendatangi kantor kelurahan setempat untuk mengadukan hal tersebut.

Saat itu warga ditemui langsung Lurah Neglasari, Indra Bayu Kamajaya di ruang kantor kelurahan.

Dalam kesempatan itu, AZ, salah seorang tokoh masyarakat yang mewakili orang tua siswa menyampaikan rasa kecewa dengan tidak lolosnya anak-anak mereka yang merupakan warga kelurahan Neglasari, di mana lokasi SMPN 16 juga masuk dalam wilayah tersebut.

“Kami ini warga kelurahan Neglasari dan lokasi sekolahan itu juga ada di wilayah kelurahan ini, kenapa tidak ada kebijakan untuk anak-anak kami agar bisa sekolah disitu,” ungkap AZ.

Warga mendesak Lurah Neglasari membantu memfasilitasi kepada pihak sekolah agar anak-anak mereka bisa melanjutkan pendidikan di SMPN 16.

Di antara tuntutan warga adalah meminta lurah untuk ikut memperjuangkan anak-anak warga Neglasari agar bisa melanjutkan pendidikan di SMPN 16, atau setidaknya ada kebijakan dari kepsek mengingat siswa-siswa tersebut adalah warga di mana sekolah itu berada.

Sesuai tupoksi, Indra, selaku lurah telah memperhatikan keinginan warga dengan berkirim surat kepada Kepala Sekolah SMPN 16 yang isinya memohon agar ada kebijakan dari kepala sekolah untuk warganya.

“Atas desakan warga, saya tidak bisa tinggal diam, setidaknya saya sudah berusaha berkirim surat ke sekolah dengan permohonan agar diberikan kebijakan untuk warga saya di sini,” jelasnya pada awak media di kantornya, Jumat (5/7)2024).

Selain mengirim surat ke kepala sekolah, Indra Bayu Kamajaya juga sempat mengutus seseorang untuk menemui Kabid SMP Disdik Kota Bandung untuk meminta petunjuk.

Terhitung sudah empat kali utusannya datang ke kantor Disdik kota Bandung. Akan tetapi menurut petugas security di Disdik Kota Bandung, yang bersangkutan sedang tidak  bisa ditemui. Akhirnya, surat tersebut oleh utusan lurah dititipkan ke staff recepsionist.

Semua yang dilakukan oleh lurah yang terkenal dekat dengan warga ini, didasarkan pada keinginan membantu warganya.

Beberapa warga malah sepakat akan melakukan aksi ke SMPN 16 dalam waktu dekat, tetapi niat tersebut ditahan oleh lurah yang berjanji akan membantu semaksimal mungkin.

“Warga berniat mengeruduk sekolahan dengan mengadakan aksi, tapi sempat saya cegah, dan saya langsung komunikasi dengan pihak sekolahan, tapi responnya kurang memuaskan, lalu saya kirim utusan untuk meminta solusi pada kabid SMP Disdik kota Bandung, sayangnya beliau susah ditemui,” terang Indra.

Salah seorang warga yang enggan disebut namanya menyebutkan, bila dalam waktu dekat masih tidak ada respon yang baik, mereka akan tetap pada rencana semula, yakni melakukan aksi di SMPN 16.

Sebelumnya awak media sudah beberapa kali mendatangi SMPN 16 untuk melakukan konfirmasi, tapi tidak sempat ketemu kepsek karena sedang berada di luar sekolah.

Selanjutnya awak media melakukan komunikasi pada kepsek SMPN 16 Nita, pada 4 Juli 2024, melalui aplikasi pesan WhatsApp, tapi pesan tersebut tidak pernah mendapat respon sampai berita ini ditayangkan.

Alangkah bijaknya bila semua pihak bisa bertemu dan bersama-sama mencari solusi terbaik atas masalah ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.***

Editor: Ibnu